
Kepala Pelaksana BPBD Kotim, Multazam,
SAMPIT, TOVMEDIA.CO.ID – Pemkab Kotim mengingatkan warga di wilayah pesisir dan bantaran sungai, agar mewaspadai potensi banjir rob. Musibah itu diperkirakan terjadi pada Senin (7/10/2025).
Peringatan ini menyusul informasi resmi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), terkait fenomena pasang maksimum akibat Fase Perigee dan bulan purnama.
“Kami imbau masyarakat, khususnya di Desa Ujung Pandaran atau pesisir selatan dan daerah-daerah bantaran sungai, untuk mewaspadai banjir rob. Mudah-mudahan tidak bersamaan dengan hujan di darat,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kotim, Multazam, Minggu (5/10/2025).
BMKG menyampaikan bahwa potensi banjir rob terjadi akibat kombinasi Fase Perigee. Yaitu kondisi ketika jarak bulan dengan bumi berada pada titik terdekat dan purnama. Kondisi itu dapat meningkatkan ketinggian air laut secara signifikan.
BMKG menyebut pesisir Kalteng termasuk dalam 17 wilayah yang masuk dalam kategori perlu waspada. Kenaikan permukaan air laut bisa berdampak pada permukiman pesisir, pelabuhan, tambak garam, perikanan darat, serta aktivitas bongkar muat.
BPBD Kotim mengingatkan masyarakat agar memperhatikan faktor keselamatan dan segera mengambil langkah antisipasi bila melihat tanda-tanda peningkatan air laut.
“Wilayah Mentaya Hilir Selatan pernah mengalami kejadian ini beberapa saat yang lalu. Makanya kami imbau ini kita waspadai bersama,” tambah Multazam.
Banjir rob bukanlah hal baru bagi wilayah Kotim. Pada 23 Mei 2022 lalu, kawasan pesisir Pantai Ujung Pandaran di Kecamatan Teluk Sampit sempat dilanda banjir rob setinggi sekitar satu meter. Peristiwa tersebut merusak sedikitnya enam rumah nelayan di Dusun Kalap, meskipun tidak menimbulkan korban jiwa karena warga sempat menyelamatkan diri lebih awal.
BPBD mengimbau warga untuk terus memantau informasi cuaca dan peringatan dini dari BMKG maupun pemerintah daerah, serta segera mengungsi ke tempat aman jika kondisi memburuk.
Editor: Frans Dodie