
Wakil Gubernur Kalteng Edy Pratowo menyampaikan arahan terkait optimalisasi PAD, dalam Rapat Koordinasi Pemerintah Daerah se-Kalteng, Jumat (22/8), di Palangka Raya. Foto Istimewa
PALANGKA RAYA, TOVMEDIA.CO.ID – Gubernur Kalteng Agustiar Sabran bersama Wakil Gubernur Edy Pratowo, memimpin Rapat Koordinasi Pemerintah Daerah se-Kalteng, Jumat (22/8), di Palangka Raya. Rakor ini membahas sejumlah isu strategis, termasuk percepatan operasionalisasi Koperasi Merah Putih, optimalisasi PAD, penanganan sampah, karhutla, dan hutan adat.
Dalam sambutannya, Wagub Edy Pratowo menekankan pentingnya optimalisasi PAD untuk memperkuat fiskal daerah. Kondisi anggaran 2025 yang mengalami efisiensi menuntut pemerintah daerah untuk lebih mandiri.
“Kalteng memiliki potensi besar di sektor pertambangan, perkebunan, kehutanan, maupun pajak daerah. Namun, realisasi penerimaan kita masih jauh dari potensi yang ada,” ujarnya.
Edy menambahkan, meskipun Kalteng menempati posisi ketiga sebagai provinsi penghasil sumber daya alam terbesar setelah Kaltim dan Kalsel, penerimaan daerah masih kecil dibandingkan besarnya PNBP yang masuk ke pusat. Oleh karena itu, Pemprov Kalteng akan mengagendakan pertemuan dengan Presiden untuk memperjuangkan keadilan bagi daerah penghasil.
“Bapak Gubernur menegaskan, mulai tahun 2026 program pembangunan akan diarahkan pada penguatan PAD, dengan alokasi Rp100 hingga Rp150 miliar per kabupaten/kota, serta bantuan desa Rp250 hingga Rp500 juta,” ungkapnya.
Sementara itu, Plt Sekda Provinsi Kalteng Leonard S Ampung menjelaskan, Rancangan APBN 2026 menunjukkan adanya sentralisasi fiskal. Kondisi ini menuntut pemerintah kabupaten/kota untuk aktif menggali potensi pajak, terutama pajak kendaraan bermotor, dan mendorong BUMD agar memberikan kontribusi lebih besar.
“Menaikkan pajak dan retribusi secara agresif bukan solusi, karena justru kontraproduktif. Oleh karena itu, optimalisasi PAD melalui intensifikasi pajak dan retribusi daerah menjadi langkah penting,” jelasnya.
Editor: Frans Dodie