
Wakil Bupati Kotim Irawati
SAMPIT, TOVMEDIA.CO.ID – Wakil Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Irawati, menyampaikan, progres renovasi sekolah perintis di Kotim sudah mencapai 90%. Ia optimistis pekerjaan fisik tersebut akan selesai tepat waktu sesuai target Kementerian Pekerjaan Umum (PU), yaitu pada 30 Agustus 2025.
“Renovasinya sudah 90%. Hanya sebagian kecil yang perlu perbaikan ringan seperti jendela dan lantai keramik yang retak. Untuk toilet dan lainnya sudah selesai. Mebel juga sudah ada, tinggal menata saja. Insyaallah 30 Agustus sudah beres,” kata Irawati, Jumat (29/8/2025).
Sekolah perintis ini merupakan lokasi rintisan untuk program Sekolah Rakyat yang memanfaatkan bangunan eks Asrama Haji di kompleks Islamic Center. Renovasi sepenuhnya ditanggung oleh Kementerian PU, sedangkan Pemkab Kotim bertindak sebagai fasilitator.
Pemerintah Kabupaten Kotim juga menerima kunjungan dari Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Kalimantan Tengah pada Jumat (22/8/2025), untuk memverifikasi progres dan data calon murid. BPKP bertindak sebagai perpanjangan tangan dari Kementerian Sosial (Kemensos) dan Kementerian PU.
“Data penerima program Sekolah Rakyat harus sesuai kategori keluarga miskin desil 1 dan 2. Namun, Kotim mengusulkan agar kriteria diperluas hingga desil 4 menyesuaikan kondisi riil masyarakat. Di Kalimantan, indikator miskin versi pusat tidak selalu relevan,” imbuh Irawati.
Ia mencontohkan, indikator seperti rumah kayu atau memasak menggunakan kayu bakar adalah hal yang biasa di daerah. Irawati juga menambahkan bahwa Kemensos telah melakukan pengecekan lapangan terhadap calon murid yang tidak terdata di Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Meski masih menunggu jadwal dari Inspektorat Kemensos, Irawati sangat optimis kegiatan belajar-mengajar dapat dimulai pada September 2025. “Informasinya, insya Allah September sudah mulai proses belajar-mengajar. Kepala sekolah pun sudah dipilih melalui asesmen Kemensos. Dari tiga calon, satu orang ditetapkan, berasal dari Bagendang dan masih muda,” pungkasnya.
Editor: Frans Dodie