
BERTEMU - Pj Walikota Palangka Raya, Ahmad Husain saat bertemu dengan peneliti Kalimantan Lestari. Foto : Istimewa
PALANGKA RAYA, TOVMEDIA.CO.ID – Pj Walikota Palangka Raya, Ahmad Husain, menerima kunjungan dari tim peneliti Kalimantan Lestari (KaLi) yang dipimpin oleh Hanun Nurrahmawati, Kamis (16/1/2025).
Dalam kunjungan tersebut, tim peneliti memperkenalkan Purpleair PM2.5, sebuah alat canggih yang digunakan untuk mengukur kualitas udara di sekitar area pemasangannya. Alat ini diharapkan dapat membantu memantau tingkat polusi udara yang sering menjadi masalah di wilayah Kalimantan Tengah.
Turut mendampingi Pj Walikota dalam acara ini adalah Plt. Kepala BPBD Kota Palangka Raya, Hendrikus Satriya Budi, serta Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Heri Pauzi. Pemasangan Purpleair PM2.5 sudah dilakukan di beberapa titik di Kota Palangka Raya, termasuk di kantor BPBD, dengan tujuan untuk memberikan data yang akurat tentang kualitas udara di daerah tersebut.
Hanun Nurrahmawati, salah seorang peneliti Kalimantan Lestari, menjelaskan bahwa alat ini sangat berguna untuk memantau kondisi kualitas udara, terutama di daerah yang terdampak kebakaran hutan. “Kami berharap dengan adanya alat ini, pemerintah, khususnya Kota Palangka Raya, dapat lebih mudah dalam memantau kualitas udara dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menanganinya,” ujar Hanun.
Kebakaran hutan di Kalimantan selama beberapa tahun terakhir telah menyebabkan polusi udara yang parah, merusak lingkungan, dan berdampak pada kesehatan masyarakat. Kebakaran ini juga mengancam keberlangsungan hidup keanekaragaman hayati yang ada, termasuk orangutan Kalimantan yang terancam punah.
Pj Walikota Palangka Raya, Ahmad Husain, menyambut baik kedatangan tim peneliti Kalimantan Lestari dan pemasangan alat pengukur kualitas udara tersebut. Ia menegaskan bahwa hasil pengukuran kualitas udara yang diperoleh dari alat ini akan sangat membantu pemerintah dalam merumuskan kebijakan yang lebih tepat dalam mengatasi masalah kualitas udara, terutama di lingkungan sekolah dan wilayah yang rawan polusi udara.
Selain itu, Pj Walikota juga menyampaikan bahwa data yang diperoleh dari alat ini akan digunakan sebagai acuan dalam penetapan status kebencanaan, terutama terkait dengan kebakaran hutan dan lahan yang sering terjadi di wilayah Kota Palangka Raya.
Dengan adanya pemasangan Purpleair PM2.5 dan kerjasama antara pemerintah Kota Palangka Raya dan Kalimantan Lestari, diharapkan masalah kualitas udara dapat ditangani dengan lebih baik, serta memberikan dampak positif bagi kesehatan masyarakat dan kelestarian lingkungan. (red)