
Plt. Sekda Kalteng, Leonard S Ampung, bersama Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kalteng, Syahfiri, mengikuti Rapat Monev Realisasi APBD 2025. Foto Istimewa
PALANGKA RAYA, TOVMEDIA.CO.ID – Plt. Sekda Kalteng, Leonard S Ampung, bersama Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kalteng, Syahfiri, mengikuti Rapat Monitoring dan Evaluasi (Monev) Realisasi APBD 2025.
Rapat tersebut merupakan tindak lanjut dari arahan Menteri Keuangan, yang menyoroti dana daerah masih mengendap di bank dan belum terserap maksimal. Pemda diminta mempercepat penyerapan anggaran agar manfaatnya segera dirasakan masyarakat.
Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya, menekankan pentingnya percepatan realisasi belanja untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang pada triwulan II 2025 tercatat sebesar 5,2%. Ia menyoroti Maluku Utara sebagai provinsi dengan pertumbuhan tertinggi, mencapai 32,9%.
“Pertumbuhan tinggi harus berdampak langsung pada masyarakat, salah satunya melalui percepatan realisasi belanja daerah,” ujar Bima Arya.
Wamendagri memaparkan empat strategi percepatan ekonomi daerah, mencakup percepat belanja daerah, kembangkan inovasi PAD tanpa membebani masyarakat, sinkronkan program nasional dan daerah, dan tingkatkan kemudahan perizinan usaha.
Ia menargetkan realisasi belanja mencapai 70% untuk belanja modal dan barang/jasa serta 75% untuk belanja pegawai pada triwulan III. Sementara pada akhir tahun, target realisasi belanja mencapai 90–95%.
Meski pendapatan daerah meningkat, realisasi belanja justru turun dibandingkan tahun sebelumnya. Bima Arya menyebut sejumlah penyebab, antara lain keterlambatan penetapan APBD, lambatnya proses lelang, serta koordinasi dan kualitas SDM yang belum optimal. Ia mendesak pemda mempercepat penetapan APBD, mempercepat pengadaan barang/jasa, menertibkan administrasi dan LPJ, serta menguatkan fungsi pengawasan inspektorat.
Sementara itu, Kepala BKAD Kalteng, Syahfiri, menilai rapat ini penting untuk mengevaluasi pelaksanaan APBD dari sisi pendapatan dan belanja.
“APBD Perubahan 2025 sudah disetujui DPRD. Sekarang tinggal kami hitung ulang realisasinya berdasarkan data terbaru,” kata Syahfiri.
Ia optimistis serapan anggaran akan meningkat dalam tiga bulan ke depan. “Perkiraan kami, realisasi pendapatan dan belanja bisa menembus 90% hingga akhir tahun. Ini tentu akan berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi Kalteng,” tutupnya.
Editor: Frans Dodie