
Gubernur Kalteng Agustiar Sabran saat mengecek infrastruktur jalan. Foto Istimewa
PALANGKA RAYA, TOVMEDIA.CO.ID – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) terus memperkuat konektivitas wilayah melalui peningkatan infrastruktur jalan. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) mencatat, 87,33 persen dari 1.275 kilometer jalan provinsi kini dalam kondisi mantap.
Kepala Dinas PUPR Kalteng, Juni Gultom, menyebut capaian itu sebagai bukti komitmen pemerintah dalam mempercepat pemerataan pembangunan antarwilayah. “Kemantapan jalan menunjukkan kerja nyata pemerintah memperkuat fondasi ekonomi daerah,” ujarnya, Minggu (19/10/2025).
Menurut Juni, kondisi jalan yang baik menurunkan biaya logistik dan memperlancar mobilitas warga. Infrastruktur jalan berperan besar dalam mempercepat akses layanan pendidikan, kesehatan, dan ekonomi masyarakat.
“Jalan yang mantap berarti roda ekonomi bergerak cepat. Petani dan pelaku usaha bisa menyalurkan hasil produksi lebih efisien,” jelasnya.
Meski demikian, masih ada 12,67 persen ruas jalan yang belum mantap. Sebagian besar berada di daerah dengan kondisi geografis menantang, seperti perbukitan dan rawa. Pemerintah berfokus menuntaskan ruas tersebut secara bertahap dengan strategi berbasis kebutuhan wilayah.
“Ruas di Gunung Mas, Barito Timur, dan Kapuas Hulu masih jadi prioritas kami. Kami ingin semua masyarakat merasakan manfaat pembangunan yang merata,” tegasnya.
Selain itu, Juni menambahkan, pemerintah kini menekankan pemeliharaan jalan sebagai langkah efisiensi anggaran. Pembangunan baru akan disertai program perawatan rutin agar jalan tidak cepat rusak.
“Pemeliharaan berkelanjutan jauh lebih efisien ketimbang memperbaiki kerusakan besar. Ini cara menjaga kualitas sekaligus keberlanjutan infrastruktur,” tandasnya.
Capaian kemantapan jalan ini menjadi salah satu indikator keberhasilan program **pemerataan pembangunan yang dicanangkan Gubernur Agustiar Sabran. Pemerintah daerah berkomitmen menjaga momentum tersebut untuk memperkuat konektivitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi di seluruh Kalteng.
Editor: Frans Dodie