
Bupati Katingan, Saiful.
Pemimpin yang Kuat, Pejuang yang Tangguh
Apalah arti sebuah nama? Pertanyaan ini sering kita dengar, meski sekilas terdengar sepele. Namun, bila direnungi, nama bukan sekadar rangkaian huruf, melainkan doa dan harapan yang disematkan sejak awal kehidupan.
Di balik setiap nama tersimpan makna mendalam. Segala sesuatu di alam semesta ciptaan Sang Rabbul ‘Aalamiin memiliki nama: manusia, hewan, tumbuhan, bahkan benda mati di langit dan bumi. Nama bukan hanya identitas, tetapi juga cerminan tujuan dan takdir.
Di Kabupaten Katingan, muncul sosok fenomenal yang mulai mengubah wajah perpolitikan lokal. Ia bernama Saiful. Meski lahir di Kota Kasongan pada tahun 1972, namanya mulai mencuat setelah ditunjuk sebagai Penjabat Bupati Katingan pada tahun 2023. Dalam kurun waktu sekitar delapan bulan menjabat, Saiful berhasil memantapkan posisinya di hati masyarakat.
Puncaknya, pada Pilkada Serentak 2024, ia terpilih sebagai Bupati Katingan periode 2024–2030. Sebuah amanah besar yang tak datang begitu saja, melainkan melalui proses panjang penuh perjuangan.
Nama Saiful sendiri menyimpan munajat yang dalam. Dalam bahasa Arab, nama ini berasal dari gabungan kata saif (pedang) dan ul (kepemilikan), yang dapat dimaknai sebagai “pemilik pedang” atau “yang kuat dengan pedang”. Dalam konteks kepemimpinan, makna itu meluas menjadi: “Pemimpin yang Kuat, Pejuang yang Tangguh.”
“Dalam hal apapun kita bertujuan meraih sesuatu demi kebaikan, kita harus berjuang. Tidak ada satu hal pun yang didapat selain dengan perjuangan,” ujar Saiful dalam sebuah percakapan, Jumat (13/6/2025). Kalimat ini sering ia lontarkan—seolah menjadi semboyan hidupnya.
Selama masa kampanye, Saiful menyusuri pelosok Katingan, dari ujung selatan di Kecamatan Katingan Kuala hingga utara di Kecamatan Bukit Raya, merangkul masyarakat, menyerap aspirasi, dan mengukuhkan komitmennya untuk membangun daerah.
Kini, setelah resmi dilantik, munajat yang tersirat dalam namanya seolah menemukan jalannya. Ia aktif melobi ke pemerintah pusat untuk memperjuangkan pembangunan di tengah kondisi keuangan daerah yang sempat dipotong hingga Rp98 miliar. Namun, kondisi itu tak menyurutkan semangatnya.
Saiful membuktikan dirinya layak disebut sebagai Pemimpin yang Kuat dan Pejuang yang Tangguh. Tidak mudah menyerah, bahkan dalam tekanan. Sebagai adik dari Ketua PWI Kalimantan Tengah, perjuangan dan komunikasi publik seolah telah menjadi bagian dari DNA-nya. Ia terus menorehkan karya untuk kemajuan Kabupaten Katingan.
Penulis : Hairul Saleh