
Universitas Palangka Raya (UPR) menggelar Seminar Nasional Kreativitas Mahasiswa #2 pada Kamis (4/9/2025). Foto Istimewa
PALANGKA RAYA, TOVMEDIA.CO.ID – Bagi mahasiswa yang ingin meningkatkan prestasi di tingkat nasional, ada dua jalan utama yang bisa ditempuh: kompetisi ilmiah dan kewirausahaan.
Dua strategi inilah yang menjadi sorotan utama dalam Seminar Nasional Kreativitas Mahasiswa#2 yang digelar Universitas Palangka Raya (UPR) pada Kamis (4/9/2025). Acara yang diikuti ratusan mahasiswa se-Indonesia ini tidak hanya menjadi ajang diskusi, tetapi juga membagikan “resep” praktis dari para ahlinya. Bagi yang tidak sempat hadir, berikut adalah rangkuman dua kunci sukses yang bisa langsung diterapkan!
Pertama, kuasai arena kompetisi ilmiah seperti PKM. Kompetisi seperti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) adalah jalur emas untuk mengasah kreativitas, kemampuan riset, dan tentu saja, meraih prestasi. Menurut Sopingi, dosen dari Universitas Negeri Malang, kuncinya adalah memahami esensi kompetisi dan terus berinovasi.
“Kreativitas dalam kompetisi ilmiah bukan hanya soal ide unik, tetapi juga tentang bagaimana ide itu dirumuskan secara sistematis, relevan dengan masalah terkini, dan memiliki potensi dampak yang jelas,” papar Sopingi.
Tips praktis yang ia sampaikah adalah mulailah dengan mengamati masalah di sekitar, bentuk tim yang solid, dan jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dosen pembimbing.
Kedua, bangun jiwa wirausaha sejak di bangku kuliah. Di era persaingan ketat, memiliki jiwa wirausaha adalah nilai tambah yang luar biasa. Wachyu Hari Haji, dari BINUS University, menekankan bahwa kreativitas mahasiswa bisa disalurkan secara produktif melalui bisnis.
“Jangan menunggu lulus untuk memulai usaha. Manfaatkan ekosistem kampus, program pendanaan seperti P2MW, dan jaringan pertemanan untuk membangun ide bisnis Anda,” jelas Wachyu.
Inspirasi nyata datang dari M Rizky Prasetyo, mahasiswa penerima hibah P2MW 2024, yang berbagi pengalamannya mengubah ide sederhana menjadi usaha yang berjalan. Menurutnya, keberanian untuk memulai dan ketekunan adalah modal utama.
Seminar yang dibuka oleh Wakil Rektor UPR, Wijanarka, ini membuktikan bahwa prestasi tidak hanya diukur dari IPK, tetapi juga dari karya nyata dan keberanian untuk berinovasi, baik di laboratorium maupun di pasar.
Editor: Frans Dodie