
Gubernur Kalteng Agustiar Sabran
PALANGKA RAYA, TOVMEDIA.CO.ID – Kontestasi politik di Kabupaten Barito Utara telah berakhir seiring dengan keluarnya putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa hasil pilkada.
Menyikapi hal ini, Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), Agustiar Sabran, menyerukan seluruh masyarakat Barito Utara untuk kembali merajut persatuan dan menjaga keharmonisan. Ia mengajak warga untuk tidak lagi terbelah akibat perbedaan pilihan politik dan bersama-sama menjaga falsafah luhur Huma Betang.
“Dengan penuh rasa syukur, saya mengapresiasi seluruh proses pilkada yang berjalan lancar dan damai. Hasilnya adalah kemenangan masyarakat Barito Utara, bukan kemenangan satu pihak saja,” kata Agustiar, Rabu (17/9/2025).
Menurutnya ini, perbedaan pilihan dalam demokrasi adalah hal yang wajar. Namun, ia mengingatkan agar perbedaan tersebut tidak sampai merusak tali persaudaraan yang telah terjalin erat di tengah masyarakat.
“Mari kita tetap bersatu demi kemajuan Barito Utara yang kita cintai,” imbuhnya.
Agustiar secara khusus menekankan pentingnya falsafah Huma Betang sebagai benteng pemersatu. Falsafah yang mengedepankan nilai kebersamaan, toleransi, dan gotong royong ini dinilai sangat relevan untuk mendinginkan suasana pasca-kompetisi politik.
“Semua pihak harus memahami, perbedaan dalam demokrasi adalah hal biasa. Tetapi jangan sampai perbedaan itu mengoyak persaudaraan kita. Huma Betang adalah landasan untuk selalu bersama dalam keberagaman,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa pembangunan daerah hanya akan berjalan optimal jika masyarakatnya kompak dan solid. Untuk itu, ia meminta seluruh elemen masyarakat untuk memberikan dukungan kepada kepemimpinan terpilih agar program pembangunan dapat berjalan lancar dan membawa manfaat nyata.
Pemerintah Provinsi Kalteng, lanjutnya, berkomitmen untuk terus bersinergi dengan pemerintah kabupaten demi mewujudkan Barito Utara yang lebih maju dan sejahtera. “Sinergi dan kebersamaan adalah kunci. Persatuan adalah kekuatan terbesar kita, jangan biarkan politik merusak ikatan kebersamaan yang sudah ada,” pungkasnya.
Editor: Frans Dodie