
Sekda Kapuas, Usis I Sangkai, menerima masukan dari masyarakat terkait kegiatan penataan area Lapangan Bukit Ngalangkang, Kuala Kapuas, Sabtu (27/9/2025). Foto Istimewa
KUALA KAPUAS, TOVMEDIA.CO.ID – Pemkab Kapuas menegaskan komitmennya menjaga nilai sejarah dan fungsi ruang publik dalam proses penataan kawasan Lapangan Bukit Ngalangkang.
“Kami terbuka terhadap semua saran dan kritik dari masyarakat. Kami tetap pertahankan bangunan bersejarah di area Bukit Ngalangkang,” kata Sekda Kapuas, Usis I Sangkai, Sabtu (27/9/2025).
Ia memastikan proyek tersebut tidak akan membongkar huma betang, tugu, dan panggung di kawasan Bukit Ngalangkang. Tetapi justru dipercantik agar tampil lebih representatif.
Penataan kawasan ini juga mencakup pembangunan pertokoan bagi para pedagang yang selama ini berjualan di kawasan tepian Sungai Jalan Jenderal Sudirman. Pemerintah akan merelokasi mereka ke area Bukit Ngalangkang agar kegiatan usaha tetap berjalan lancar.
“Lokasi baru tidak jauh dari tempat lama, sehingga tidak mengganggu aktivitas mereka,” jelas Usis.
Pemerintah memastikan bahwa pembangunan pertokoan tidak akan menghilangkan fungsi ruang terbuka di Lapangan Bukit Ngalangkang. Sebagian area tetap difungsikan sebagai ruang publik dan fasilitas olahraga.
“Kami sisakan area untuk arena sepatu roda dan ruang terbuka lainnya. Jadi, fungsi sosial dan budaya kawasan tetap kami jaga,” tegasnya.
Sebelumnya, penataan kawasan ini sempat memicu reaksi dari sebagian masyarakat yang khawatir terhadap potensi hilangnya nilai historis kawasan. Namun, Pemkab Kapuas memastikan bahwa semua proses penataan tetap mengedepankan pelestarian identitas sejarah serta penataan ruang yang lebih baik.
“Penataan ini bukan untuk menghilangkan, tapi untuk memperindah dan menata agar kawasan Bukit Ngalangkang menjadi lebih representatif,” ujar Usis.
Dengan langkah ini, pemerintah berharap Bukit Ngalangkang dapat menjadi kawasan terpadu yang mencerminkan sejarah, budaya, dan ekonomi masyarakat Kapuas.
“Ini bagian dari upaya mewujudkan Kabupaten Kapuas yang semakin Bersinar,” pungkas Usis.
Editor: Frans Dodie