
Banjir di Kotim meluas ke arah selatan. Desa Basirih Hilir, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, merupakan salah satu desa yang terdampak. Foto Istimewa
SAMPIT, TOVMEDIA.CO.ID – Setelah sebelumnya melanda wilayah utara, banjir kini mulai meluas ke wilayah selatan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) akibat hujan deras yang mengguyur beberapa hari terakhir. Sejumlah desa dilaporkan terdampak, termasuk Desa Basirih Hilir dan Desa Lampuyang.
Di Desa Basirih Hilir, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, banjir merendam jalan sepanjang 500 meter dengan ketinggian air 20-30 sentimeter. “Ada sekitar 5-10 rumah warga juga terendam banjir,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kotim, Multazam, Selasa (16/9/2025).
Kondisi serupa terjadi di Desa Lampuyang, Kecamatan Teluk Sampit. Kepala Desa Lampuyang, Muksin, menyebut tiga sekolah dasar, yaitu SDN Kunjung Lampuyang, SDN 1 Lempuyang, dan SDN 3 Lampuyang, terendam. Meskipun banjir tidak sampai masuk ke ruang kelas, aktivitas di halaman sekolah terganggu.
Petani Tunda Panen

Foto Istimewa
Selain sekolah, areal persawahan di Desa Lampuyang juga tergenang. Kondisi ini membuat para petani terpaksa menunda panen. Muksin khawatir banjir ini akan mempengaruhi hasil panen, seperti yang pernah terjadi pada tahun 2021-2022.
“Semoga kejadian itu tidak terulang lagi. Kalau dalam 2-3 hari ke depan tidak hujan dan banjir surut, mereka bisa panen,” harapnya.
Muksin menjelaskan, pemerintah sedang berupaya memperbaiki drainase. Namun, kendala terbesar adalah pembuatan sodetan di muara Sungai Lampuyang untuk memperlancar aliran air menuju laut. Proyek ini terkendala izin karena lokasinya berada di wilayah hutan lindung, dan saat ini pemerintah masih menunggu izin dari Kementerian Kehutanan.
Pemkab Kotim sendiri telah menetapkan Status Siaga Darurat Banjir selama 48 hari, mulai 12 September hingga 29 Oktober 2025, untuk mengantisipasi meluasnya dampak bencana.
Editor: Frans Dodie