
DPMD Kabupaten Kapuas meluncurkan proyek percontohan implementasi aksi perubahan dalam penyusunan dan pendayagunaan profil desa/kelurahan, Jumat (3/10/2025). Foto Istimewa
KUALA KAPUAS, TOVMEDIA.CO.ID – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Kapuas melaksanakan proyek percontohan implementasi aksi perubahan dalam penyusunan dan pendayagunaan profil desa dan kelurahan.
“Inovasi ini diberi nama Proaktif atau Profil Desa/Kelurahan yang Akurat, Aktual, Terintegrasi, dan Partisipatif,” kata Kepala Bidang Kelembagaan Masyarakat Desa DPMD Kapuas, Syaiful Fadjri, Jumat (3/10/2025).
Proyek percontohan terpusat di Kecamatan Tamban Catur, dengan melibatkan 10 desa sebagai lokus kegiatan. Program ini bertujuan mempercepat perubahan klasifikasi perkembangan desa, dari status swadaya menjadi swakarya, bahkan menuju swasembada.
“Pelaksanaan piloting ini menjadi tahapan penting untuk menguji efektivitas inovasi. Ini adalah milestone strategis sebelum diterapkan secara menyeluruh di Kapuas,” jelas Syaiful.
Berdasarkan data 2024, seluruh desa dan kelurahan di Kapuas masih berstatus swadaya. Karena itu, DPMD menghadirkan inovasi Proaktif sebagai terobosan untuk mempercepat transformasi klasifikasi desa.
Hasil sementara menunjukkan capaian yang menggembirakan. Berdasarkan dashboard e-Prodeskel Kemendagri, 9 dari 10 desa di Tamban Catur telah naik status menjadi swakarya, dan Desa Tamban Baru Timur berhasil mencapai status swasembada.
Sementara itu, Sekretaris DPMD Kapuas, Muhammad Hafizi, menyampaikan apresiasi atas capaian awal program ini dan meminta seluruh kepala desa dan lurah di Kabupaten Kapuas segera menyusun profil desa/kelurahan.
“Penyusunan dan pengisian data prodeskel adalah kunci. Data yang valid akan menjadi dasar usulan perubahan status desa/kelurahan kepada Bupati Kapuas untuk ditetapkan secara resmi,” ujar Hafizi.
Ia juga berharap, inovasi Proaktif dapat menjadi praktik baik pengelolaan profil desa tidak hanya di tingkat kabupaten, tetapi juga regional Kalimantan hingga nasional.
“Dengan Proaktif, pembangunan desa bisa berbasis data yang akurat dan partisipatif. Ini mendorong percepatan pembangunan serta kesejahteraan masyarakat desa di Kapuas,” tutup Hafizi.
Editor: Frans Dodie