
Gubernur Kalteng Agustiar Sabran menghadiri acara puncak Apresiasi Bunda PAUD dan Pokja Bunda PAUD Tingkat Provinsi Kalteng Tahun 2025, Minggu (28/9/2025) malam Foto Wiyandri
PALANGKA RAYA, TOVMEDIA.CO.ID – Bunda PAUD di Kalteng semakin diakui sebagai garda terdepan dalam membentuk karakter dan kualitas generasi penerus bangsa.
Bahkan, Gubernur Kalteng Agustiar Sabran, menyebut bahwa peran Bunda PAUD sangat krusial. Khususnya dalam mendampingi anak-anak di fase usia emas yang tak dapat diulang kembali. Ia menilai, keberadaan Bunda PAUD di setiap daerah menjadi fondasi utama dalam mewujudkan generasi yang cerdas, tangguh, dan berkarakter.
“Bunda PAUD adalah pilar utama dalam mencetak generasi unggul. Mereka tidak hanya mendidik, tetapi juga menanamkan nilai, membentuk karakter, dan memberikan teladan sejak dini,” tegas Agustiar, saat menutup Apresiasi Bunda PAUD dan Pokja Bunda PAUD Tingkat Provinsi Kalteng Tahun 2025, Minggu (28/9/2025) malam.
Penghargaan Titik Awal Inovasi
Agustiar mengingatkan, penghargaan Apresiasi Bunda PAUD bukan sekadar simbol prestasi. Ia mendorong seluruh Bunda PAUD dan Pokja untuk terus berinovasi. Kemudian, memperkuat peran dalam memperluas akses layanan PAUD yang berkualitas di seluruh pelosok Kalteng.
“Penghargaan ini harus menjadi motivasi, bukan tujuan akhir. Kami ingin PAUD di Kalteng menjadi layanan pendidikan yang benar-benar membentuk anak-anak menjadi pribadi mandiri, percaya diri, dan siap menghadapi masa depan,” tambahnya.
Pemprov Kalteng Siap Perkuat Dukungan untuk PAUD
Agustiar menyatakan komitmen Pemprov Kalteng dalam mendukung penuh pengembangan PAUD. Dukungan tersebut mencakup peningkatan kapasitas pendidik, pembinaan Pokja Bunda PAUD, hingga penguatan sinergi dengan pemerintah daerah.
Ia juga menyampaikan apresiasi atas dedikasi seluruh Bunda PAUD dan Pokja, yang selama ini telah bekerja tulus mendampingi anak-anak di usia paling krusial dalam tumbuh kembang mereka.
Selain mendorong inovasi dari para pendidik PAUD, Agustiar juga mengajak orang tua dan masyarakat untuk aktif terlibat dalam pendidikan anak. Ia menyoroti pentingnya pembatasan penggunaan gawai pada anak. Termasuk pendekatan penuh kasih dalam pola pengasuhan.
“Kita semua punya peran. Anak usia dini membutuhkan lingkungan yang mendidik. Bukan hanya di sekolah, tapi juga di rumah dan masyarakat,” katanya.
Reporter: Wiyandri
Editor: Frans Dodie