
Banjir bandang yang menerjang Desa Pandu Senjaya, Kecamatan Pangkalan Lada, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Sabtu (20/9/2025), mengakibatkan kerusakan parah pada dua jembatan penghubung di desa tersebut. Foto Istimewa
PANGKALAN BUN, TOVMEDIA.CO.ID – Banjir bandang yang menerjang Desa Pandu Senjaya, Kecamatan Pangkalan Lada, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Sabtu (20/9/2025), mengakibatkan kerusakan parah pada dua jembatan penghubung di desa tersebut. Kejadian ini membuat akses antarwilayah terputus dan berdampak pada kehidupan warga setempat.
Kepala Pelaksana Tugas Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Kobar, Andhan Santana, mengatakan, laporan pertama kali diterima oleh Pos Komando TRC BPBD sekitar pukul 07.00 WIB.
“Tim langsung dikerahkan untuk melakukan ground check dan penanganan awal bersama perangkat desa dan warga,” jelasnya.
Andhan mengungkapkan, pada awal kejadian, debit air sempat masuk ke rumah warga dengan ketinggian yang bervariasi antara 20 hingga 100 sentimeter. Namun, kondisi sudah berangsur normal. Air sudah surut, dan rumah-rumah warga kembali kering.
“Sebagian warga yang sempat mengungsi ke rumah keluarga juga sudah kembali ke rumah masing-masing,” terangnya.
Meski begitu, dampak terhadap infrastruktur cukup serius, terutama pada dua jembatan vital di Desa Pandu Senjaya. Salah satu jembatan yang rusak parah menghubungkan RW 01 dan RW 07. Dengan panjang sekitar 10 meter dan lebar 6 meter, jembatan ini putus total dan tidak bisa dilalui oleh kendaraan maupun pejalan kaki.
“Jembatan ini putus total, sehingga akses antara RW 01 dan RW 07 terputus,” ujar Andhan.
Selain itu, jembatan yang menghubungkan RW 01 dan RW 05 juga terancam ambruk. Jembatan ini memiliki ukuran panjang 8,4 meter dan lebar 4,4 meter, dan saat ini sudah dipasang tanda pengaman untuk mencegah warga melintasinya. “Kami sudah memasang tanda peringatan di sekitar jembatan yang terdampak untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” tambah Andhan.
Meski kondisi banjir sudah berangsur surut, BPBD Kobar masih terus melakukan pemantauan di lapangan, mengingat curah hujan yang tinggi masih berpotensi menyebabkan banjir susulan.
“Jika terjadi banjir susulan dan air meluap lagi, tentu dampaknya akan semakin meluas. Karena itu, kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada,” kata Andhan.
Dengan kerusakan infrastruktur yang cukup signifikan, terutama pada dua jembatan penghubung, warga Desa Pandu Senjaya kini dihadapkan pada tantangan besar dalam melakukan mobilisasi. Pemerintah setempat dan BPBD Kobar berkomitmen untuk terus melakukan pemantauan dan memberikan bantuan sesuai kebutuhan di lapangan.
Editor: Frans Dodie