
Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kabupaten Kotim, Susilo,
SAMPIT, TOVMEDIA.CO.ID – Rencana pembangunan smelter di Kecamatan Pulau Hanaut, Kotawaringin Timur (Kotim), mendapat sambutan positif dari dunia usaha.
Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kabupaten Kotim, Susilo, optimistis investasi ini akan membawa dampak besar dan menjadikan wilayah selatan Kotim sebagai pusat ekonomi strategis yang baru.
“Rencana investasi smelter ini menandakan geliat industri yang luar biasa di Kotim. Beberapa tahun lalu, saya menyebut Kotim sebagai Segitiga Emas Kalteng yang akan menjadi barometer ekonomi Kalteng. Saat ini hal itu mulai terbukti dengan hadirnya investor besar,” kata Susilo, Minggu (14/9/2025).
Menurutnya, pembangunan smelter tidak hanya akan memperkuat ekonomi daerah, tetapi juga membuka peluang besar bagi masyarakat lokal. Untuk itu, ia menekankan tiga hal penting bagi investor: mengedepankan kearifan budaya lokal, memperhatikan faktor sosial, dan yang paling krusial, mengutamakan keterlibatan sumber daya manusia (SDM) lokal.
Susilo meminta agar 75 persen tenaga kerja di smelter berasal dari putra daerah, sementara sisanya diisi oleh tenaga ahli dari luar. Ia juga berharap, dalam dua hingga tiga tahun ke depan, tenaga ahli dari Kotim juga diberi kesempatan yang sama. Aktivitas industri smelter ini diyakini akan memicu pertumbuhan sektor lain, mulai dari perdagangan, jasa, hingga peningkatan infrastruktur.
“Pembangunan smelter akan membuat daerah selatan semakin ramai, hidup, dan menjadi pusat ekonomi strategis yang membawa manfaat besar bagi masyarakat,” ujarnya.
Sebelumnya, Bupati Kotim Halikinnor, mengumumkan proyek smelter ini akan dibangun di atas lahan sekitar 16 hektare, dari Pulau Cemeti hingga Babaung. Proyek senilai Rp160 triliun ini akan dilakukan dalam tiga tahap dan mencakup pengolahan bauksit, silika, dan batu bara.
Proyek besar ini diharapkan mampu menyerap ribuan tenaga kerja lokal, meningkatkan pendapatan daerah, dan menggerakkan ekonomi masyarakat. Halikinnor juga menekankan pentingnya tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) untuk mendukung pembangunan Pulau Hanaut dan mengutamakan keterlibatan warga setempat.
Editor: Frans Dodie