
Banjir melanda puluhan desa wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur, salah satunya Desa Barunang Miri, Kecamatan Parenggean. Foto Istimewa
SAMPIT, TOVMEDIA.CO.ID – Bencana banjir menerjang Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) sejak awal September 2025. Berdasarkan kaji cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, sebanyak 20 desa yang tersebar di 7 kecamatan, terdampak bencana alam tersebut. Ketinggian air berkisar antara 20-110 sentimeter.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kotim, Multazam, mengatakan, pihaknya merekomendasikan peningkatan status bencana. “Melihat kondisi lapangan dan tren peningkatan debit air, kami mengusulkan peningkatan status menjadi Siaga Darurat Bencana Banjir selama 48 hari kerja, mulai 12 September hingga 29 Oktober 2025,” ungkapnya.
Data BPBD mencatat sejumlah wilayah terdampak parah. Di Kecamatan Antang Kalang, Desa Sungai Hanya tergenang air setinggi 20-70 sentimeter, menyebabkan 125 rumah terdampak dan 948 jiwa terisolasi karena akses jalan terputus. Jembatan penghubung di Kecamatan Telaga Antang bahkan putus dan diganti jembatan darurat.
Multazam menjelaskan, pemicu utama banjir adalah hujan ekstrem dengan intensitas lebih dari 150 milimeter per hari. Peringatan dini dari Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan II sebelumnya sudah dikeluarkan, namun debit sungai yang meningkat pesat tetap meluap ke permukiman warga.
BPBD Kabupaten Kotim telah melakukan berbagai langkah penanganan, termasuk normalisasi Sungai Bantanan dan pembangunan jembatan darurat. Namun, sebagian akses jalan poros desa dan dusun masih terputus, sehingga distribusi logistik warga terganggu.
“BPBD terus berkoordinasi dengan pihak kecamatan, desa, relawan, BWS Kalimantan II, dan BMKG Stamet Sampit untuk pemantauan intensif,” kata Multazam.
Ia mengimbau masyarakat di bantaran sungai dan dataran rendah untuk tetap waspada, karena potensi hujan dengan intensitas tinggi masih akan terjadi dalam beberapa waktu ke depan.
Meskipun belum ada laporan evakuasi massal, banjir telah menghambat aktivitas warga di sejumlah kecamatan. Dengan usulan status siaga darurat, diharapkan pemerintah daerah dapat segera mengerahkan sumber daya lebih maksimal untuk membantu masyarakat yang terdampak.
Editor: Frans Dodie
1 thought on “7 Kecamatan di Kotim Diterjang Banjir”