
Aparat dan warga mengevakuasi jenazah korban. Foto Istimewa
KUALA KAPUAS, TOVMEDIA.CO.ID – Suasana hening di Desa Buhut Jaya, Kecamatan Kapuas Tengah, Kabupaten Kapuas, tiba-tiba terusik pada Rabu (10/9) malam.
Malam itu, sebuah insiden tragis yang menimpa seorang pemuda, Ahmad Reza (24), meninggalkan duka mendalam bagi warga. Peristiwa ini bukan hanya tentang kejahatan, tetapi juga tentang bagaimana sebuah komunitas bereaksi dan bersatu dalam menghadapi cobaan.
Ahmad Reza, yang sehari-hari dikenal sebagai buruh harian, ditemukan tak bernyawa setelah menjadi korban penganiayaan. Ia ditemukan oleh seorang warga desa, Tandas, yang mendengar teriakan minta tolong. Respons cepat Tandas dan warga lain menunjukkan ikatan sosial yang kuat di desa tersebut, di mana kepedulian terhadap sesama masih menjadi hal utama.
Polisi Bertindak Cepat
Menurut keterangan polisi, insiden ini berawal dari perselisihan yang sepele. Pelaku, Dinul Kamal alias Halui (31), meminta korban untuk meninggalkan sebuah mess kosong. Namun, penolakan korban berujung pada pertengkaran yang tragis. Peristiwa ini menjadi pengingat pahit tentang bagaimana perselisihan kecil bisa berujung pada konsekuensi yang tidak terduga dan menyakitkan.
Kepolisian bertindak cepat dengan menangkap pelaku kurang dari 24 jam setelah kejadian, menunjukkan keseriusan aparat dalam menjaga keamanan masyarakat. Penangkapan ini memberikan rasa lega bagi warga, sekaligus harapan bahwa keadilan akan ditegakkan.
Saat ini, pihak kepolisian telah menetapkan tersangka dengan pasal pembunuhan, dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara. Sementara proses hukum berjalan, Desa Buhut Jaya kini merenung, mencoba memahami dan memulihkan diri dari peristiwa yang menguji rasa kemanusiaan mereka. Kisah ini menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya menjaga emosi, toleransi, dan nilai-nilai kemanusiaan, bahkan dalam situasi paling sulit.
Editor: Frans Dodie