
Rektor UPR, Salampak, saaat memaparkan riset unggulan kampus tersebut, Kamis (11/9/2025), di Aula Rahan. Foto Wiyandri
PALANGKA RAYA, TOVMEDIA.CO.ID – Universitas Palangka Raya (UPR) menggelar Paparan Riset Unggulan di Aula Rahan, Kamis (11/9/2025). Acara ini merupakan bagian dari kunjungan Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamen Dikti-Stek) Stella Christie. Meskipun Wamen Stella batal hadir karena panggilan mendadak dari Presiden, acara tetap berjalan dengan kehadiran tim tenaga ahli.
Rektor UPR, Salampak, menyampaikan apresiasi kepada seluruh sivitas akademika yang hadir. Ia menegaskan, UPR tetap berkomitmen untuk menghasilkan karya terbaik bagi bangsa, meski menghadapi berbagai keterbatasan.
“Kami memiliki banyak riset strategis, mulai dari pengelolaan tanah gambut, rawa, hingga daerah aliran sungai yang menjadi potensi besar Kalimantan Tengah,” ujar Salampak.
Namun, Salampak tak menampik bahwa riset-riset ini masih terkendala oleh fasilitas dasar seperti laboratorium, listrik, dan sarana pendukung yang terbatas. Salampak menyoroti tantangan UPR dalam memenuhi standar akreditasi nasional. Ia menilai, perguruan tinggi di daerah sering kesulitan bersaing dengan universitas besar di Jawa karena keterbatasan sarana, sumber daya manusia, dan pendanaan.
Menurutnya, standar akreditasi seharusnya tidak hanya mengukur standar yang sama, tetapi juga melihat peningkatan berkelanjutan (continuous improvement). “Banyak mahasiswa kami berprestasi, bahkan mampu bersaing secara nasional, meski fasilitas yang ada jauh dari memadai,” tegasnya.
Salampak menambahkan, Kalteng memiliki potensi biodiversitas luar biasa untuk dikembangkan melalui riset biofarmaka dan sains terapan. Oleh karena itu, ia berharap, pemerintah pusat dan daerah dapat meningkatkan perhatian dan dukungan terhadap fasilitas dasar pendidikan di Kalteng.
Acara ini diakhiri dengan harapan agar UPR mendapatkan dukungan lebih besar, sehingga peneliti dan mahasiswa dapat berkontribusi nyata dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Pertemuan dengan Wamen Dikti-Stek dijadwalkan ulang pada Sabtu (13/9/2025) untuk diskusi lebih lanjut.
Reporter: Wiyandri
Editor: Frans Dodie