
MEMBUKA – Bupati Gunung Mas Jaya Samaya Monong membuka FBMM tahun 2025 di Taman Kota Kuala Kurun. Foto : Istimewa
KUALA KURUN, TOVMEDIA.CO.ID – Festival Budaya Mihing Manasa (FBMM) 2025 resmi digelar di Taman Kota Kuala Kurun, Selasa (17/6/2025), sebagai bagian dari peringatan Hari Ulang Tahun ke-23 Kabupaten Gunung Mas. Kegiatan ini berlangsung meriah dengan melibatkan sebanyak 1.186 peserta dari 12 kecamatan se-Kabupaten Gunung Mas.
Bupati Gunung Mas Jaya Samaya Monong, membuka secara langsung kegiatan tersebut dan menyampaikan bahwa FBMM merupakan wujud nyata pelestarian budaya lokal, khususnya budaya Dayak yang kaya akan nilai-nilai luhur.
“Festival ini menjadi ajang penting untuk menjaga dan mengembangkan seni, budaya, serta olahraga tradisional yang diwariskan leluhur kita,” ujarnya.
Lebih dari sekadar perlombaan, FBMM menjadi media untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya sendiri serta mempererat solidaritas antar masyarakat. Bupati juga mengajak seluruh peserta untuk menjunjung tinggi sportivitas dan menampilkan semangat kebersamaan dalam setiap cabang lomba.
FBMM tahun ini mempertandingkan 13 cabang lomba yang beragam, seperti Karnaval Budaya, Habayang, Balogo, Karungut, Tari Daerah, Manjawet, Lukis Ornamen Talawang, Mangenta, dan Masakan Tradisional. Selain itu, ada juga lomba Mambuka Lawang Sakepeng serta Pemilihan Putra/Putri Pariwisata.
Dalam arahannya, Bupati juga menyampaikan bahwa tiga kecamatan terbaik dalam karnaval budaya akan dipilih untuk mewakili Gunung Mas dalam Karnaval Budaya Isen Mulang tingkat Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2026.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Gunung Mas, Hansli Gonak, menyebutkan bahwa FBMM bukan hanya ruang pamer budaya, tapi juga sarana edukatif dan inspiratif bagi masyarakat, khususnya generasi muda.
“Festival ini memberi ruang bagi para seniman, budayawan, dan masyarakat umum untuk mengekspresikan kreativitas sekaligus mempererat hubungan sosial antar kecamatan,” tuturnya.
Festival Budaya Mihing Manasa 2025 akan berlangsung hingga 21 Juni dan diharapkan menjadi momentum kebangkitan budaya lokal sekaligus mendorong sektor pariwisata di Kabupaten Gunung Mas.