
Menteri Pertanian Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman.
PALANGKA RAYA, TOVMEDIA.CO.ID – Menteri Pertanian Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman, menegaskan bahwa Kalimantan Tengah memiliki potensi besar dalam sektor pertanian.
Hal ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi Luas Tambah Tanam dan Sosialisasi Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2025 yang berlangsung di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalteng, pada Rabu (19/3/2025).
Mentan menyampaikan bahwa pemerintah telah mengalokasikan anggaran sekitar tiga triliun rupiah untuk mencetak sawah di wilayah ini.
“Jika program ini berhasil, Kalimantan Tengah bisa memproduksi hingga satu juta ton beras dan menjadi pemasok bagi provinsi lain. Ini juga akan meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar,” ujarnya.
Dalam laporannya, Wakil Gubernur Kalteng menyebut bahwa produksi padi di provinsi ini mengalami peningkatan signifikan. Berdasarkan data BPS, produksi padi meningkat sebesar 40,97 persen dari 2023 ke 2025, dengan target mencapai 516 ribu ton pada 2025. Dari target cetak sawah seluas 75 ribu hektare, sebanyak 63,2 ribu hektare telah berkontrak, sementara lebih dari 11 ribu hektare sedang dalam tahap penyelesaian.
Selain itu, pemerintah juga memberikan bantuan berupa alat dan mesin pertanian untuk mendukung petani di Kalteng. Tahun 2024, sebanyak 180 unit alat pertanian telah disalurkan, sementara untuk 2024-2025, sebanyak 226 unit akan diberikan dalam program Brigade Pangan, termasuk traktor roda dua dan empat serta mesin pompa air.
Mentan menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi ketahanan pangan nasional yang sejalan dengan kebijakan Presiden Prabowo Subianto. Program ini juga didukung oleh berbagai pihak, termasuk penyuluh pertanian dan petani milenial yang berperan aktif dalam mewujudkan swasembada pangan.
Pemerintah berharap, dengan program ini, Kalimantan Tengah dapat menjadi salah satu lumbung padi nasional yang berkontribusi besar terhadap ketahanan pangan Indonesia serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah tersebut. (red)