
MENERIMA – Staf Ahli Bupati Kapuas Budi Kurniawan menerima rompi baju KKN dari mahasiswa UGM Yogyakarta, Selasa (24/6/2025). Foto : Istimewa
KUALA KAPUAS, TOVMEDIA.CO.ID – Sebanyak 57 mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah.
Kedatangan para mahasiswa ini disambut langsung oleh Staf Ahli Bupati Kapuas, Budi Kurniawan. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi kepada pihak UGM yang telah mempercayakan Kapuas sebagai lokasi pengabdian masyarakat bagi para mahasiswa.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Kapuas, kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada UGM karena telah mengirimkan mahasiswanya untuk berkontribusi dalam pembangunan daerah kami melalui kegiatan KKN,” ujar Budi, Selasa (24/6/2025).
Ia berharap kegiatan KKN ini dapat memberi manfaat nyata bagi masyarakat, serta mendorong tercapainya visi pembangunan daerah, yakni Kapuas Bersinar (Berdaya Saing, Sejahtera, Aman, Indah, dan Religius).
Program KKN UGM di Kapuas akan berlangsung selama 50 hari. Para mahasiswa akan disebar di dua kecamatan, yaitu Kapuas Murung dan Dadahup, masing-masing mencakup tiga desa sebagai lokasi kegiatan. Di Kecamatan Kapuas Murung, tema yang diusung adalah Kapuas Bumantara, sementara di Kecamatan Dadahup mengangkat tema Menyusur Kapuas.
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) UGM, Prof. Tri Setia Mastuti Widi, menjelaskan bahwa ini merupakan tahun keempat UGM melaksanakan KKN di Kapuas. Tahun ini cakupannya diperluas dengan menjangkau lebih banyak desa dan bidang pengabdian.
“Tema utama KKN kali ini adalah penguatan sektor pertanian untuk mendukung ketahanan pangan. Namun, kegiatan juga dirancang agar turut menyentuh potensi lain seperti pengembangan UMKM dan peningkatan literasi digital di masyarakat,” terang Prof. Tri.
Peserta KKN merupakan mahasiswa semester enam dari berbagai program studi. Mereka diharapkan mampu mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari secara langsung di masyarakat, serta membangun karakter dan kepedulian sosial.
Selain menjalankan program inti, para mahasiswa juga akan mengadakan pelatihan, penyuluhan, dan pendampingan kelembagaan desa, dengan melibatkan pemuda dan aparatur desa sebagai mitra.
Editor : Frans Dodie