
Sekda Kapuas, Usis I Sangkai, membuka Lomba Festival Askari Fest 2025, Kamis (11/9/2025). Foto Istimewa
KUALA KAPUAS, TOVMEDIA.CO.ID – Ratusan pelajar di Kabupaten Kapuas, memeriahkan Festival Askari Fest 2025, Kamis (11/9/2025). Acara ini dalam rangka memperingati HUT ke-80 Kemerdekaan RI. Festival ini menjadi wadah bagi para pelajar untuk berkreasi dan menunjukkan bakat mereka melalui berbagai lomba.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kapuas, Usis I Sangkai, saat membuka acara tersebut mengatakan, hari kemerdekaan bukan hanya untuk mengenang jasa pahlawan, melainkan juga kesempatan untuk meningkatkan rasa cinta tanah air dan memperkuat semangat persatuan.
Ia menekankan bahwa lomba bukanlah sekadar ajang mencari juara, melainkan sarana untuk menanamkan nilai-nilai positif. Makanya, melalui kegiatan tersebut, ia berharap anak-anak belajar sportivitas, toleransi, dan persaudaraan.
“Semoga lahir generasi Kapuas yang cerdas, berkarakter, dan siap membawa Kapuas bersinar menuju Indonesia maju,” harapnya.
Koordinator Rumah Pintar Taman Askari Kapuas, Like Pris Dian Cahyaningtyas, menyebutkan bahwa antusiasme peserta sangat tinggi tahun ini. Total ada 382 peserta yang merupakan pelajar berusia 4 – 18 tahun dari berbagai sekolah di Kabupaten Kapuas. Mereka berpartisipasi dalam 20 kategori lomba yang berbeda.
Lomba mencakup berbagai bidang, seperti seni, budaya, literasi, olahraga, dan keterampilan lainnya. Acara ini dirancang untuk mengasah kreativitas sekaligus menanamkan nilai kebhinekaan kepada generasi muda.
“Anak-anak terlihat bersemangat dan penuh percaya diri mengikuti lomba. Kami berharap, Askari Fest menjadi agenda tahunan yang tidak hanya melahirkan prestasi akademik, seni, dan olahraga, tetapi juga menanamkan nilai toleransi serta kebersamaan,” kata Like Pris.
Festival yang berlangsung selama tiga hari ini diharapkan dapat melahirkan generasi penerus bangsa yang unggul dan berkarakter. Melalui Askari Fest 2025, Kabupaten Kapuas menunjukkan komitmennya untuk menjaga semangat kebhinekaan dan mendorong prestasi anak-anak di daerah.
Editor: Frans Dodie