
HARI LINGKUNGAN HIDUP : Sekretaris Daerah (Sekda) Kalteng, Nuryakin pimpin Upacara Peringatan Hari Lingkungan Hidup Se-Dunia Tahun 2024 di lingkungan Pemprov Kalteng, di Kantor Dinas Lingkungan Hidup Prov. Kalteng, Palangka Raya, Rabu (5/6/2024). (foto:mmc)
PALANGKA RAYA, tovmedia – Sekretaris Daerah (Sekda) Kalimantan Tengah, Nuryakin, memimpin Upacara Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2024 di Kantor Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalteng, Palangka Raya, pada Rabu (5/6/2024).
Dalam sambutannya, Nuryakin membacakan pesan tertulis dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Siti Nurbaya, yang menyatakan bahwa setiap tanggal 5 Juni diperingati sebagai Hari Lingkungan Hidup Sedunia, berdasarkan keputusan Majelis Umum PBB pada tahun 1972 saat Konferensi Stockholm.
Nuryakin menjelaskan bahwa peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia setiap tahunnya diadakan di satu negara yang ditunjuk sebagai tuan rumah. Pada tahun 2024, Kerajaan Arab Saudi menjadi tuan rumah dengan tema “Land Restoration, Desertification, and Drought Resilience” (Restorasi Lahan, Penggurunan, dan Ketahanan terhadap Kekeringan), serta slogan “Our Land, Our Future, Generation Restoration”.
Tema tahun ini yang ditetapkan oleh UNEP berfokus pada kegiatan pemulihan lahan, pengendalian desertifikasi, dan ketahanan terhadap kekeringan. Nuryakin menambahkan bahwa Presidensi G20 telah mengadopsi Inisiatif Restorasi Lahan Global, yang penting mengingat dunia menghadapi krisis iklim, kerusakan alam, kehilangan biodiversitas, serta polusi dan limbah.
Ia menekankan bahwa pemulihan lingkungan adalah kunci untuk membalikkan degradasi lahan, meningkatkan mata pencaharian, mengurangi kemiskinan, dan membangun ketahanan terhadap cuaca ekstrem. “Untuk itu, perlu ditingkatkan ambisi dan investasi dalam upaya pemulihan lingkungan, menciptakan momen ‘terobosan besar’ bagi perbaikan lahan untuk mengatasi kekeringan. Pemulihan berkaitan langsung dengan upaya penyelesaian krisis iklim. Dalam penyelesaian krisis iklim, inovasi dan prinsip keadilan memegang peran penting,” tutur Nuryakin.
Lebih lanjut, Nuryakin menyampaikan bahwa Indonesia melalui Enhanced Nationally Determined Contributions (ENDC) telah meningkatkan komitmen pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) dari 29% menjadi 31,89% dengan kemampuan sendiri, dan dari 41% menjadi 43,20% dengan kerja sama internasional. Peningkatan target ini didasarkan pada kebijakan sektoral terkait, terutama FOLU Netsink 2030, dekarbonisasi, JETP, CCS, percepatan penggunaan kendaraan listrik, kebijakan B40, peningkatan aksi sektor limbah, serta peningkatan target di sektor pertanian dan industri.
Indonesia juga telah menerbitkan Perpres 98/2021 tentang Nilai Ekonomi Karbon (NEK) yang mengatur pelaksanaan aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. NEK bertujuan mencapai target NDC dan pengendalian emisi untuk pembangunan nasional melalui empat mekanisme: perdagangan karbon dengan offset dan perdagangan emisi, pembayaran berbasis kinerja, pungutan atas karbon, dan mekanisme lain sesuai perkembangan teknologi.
“Dengan demikian, NEK dapat menjadi insentif untuk mencapai NDC, mendukung upaya pengendalian kebakaran hutan, pencegahan deforestasi dan degradasi hutan, serta transisi teknologi menuju energi terbarukan, sambil terus menciptakan kesempatan kerja dan meningkatkan pendapatan,” jelasnya.
Terakhir, Nuryakin menyampaikan bahwa peringatan Hari Lingkungan Hidup 2024 ini merupakan momen penting untuk terus menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran serta kepedulian terhadap lingkungan secara berkelanjutan. (Jzk/red2)