
PELESTARIAN PENYU : PT PAMA Group bersama puluhan jurnalis, mengunjungi tempat pelestarian Penyu Biru dan Penyu Sisik kerja sama PT PAMA Group dan BKSDA Kaltim, di Pulau Sangalaki, Berau, Kaltim, Rabu (25/6/2025). (foto: ika)
BERAU, TOVMEDIA.CO.ID – Bentuk soliditas dan sinergi bersama awak media, khususnya di Kalteng, PT Tuah Turangga Agung (TTA) Group mengirimkan tiga jurnalis untuk menghadiri kegiatan Media Gathering yang digelar PT Pamapersada Nusantara (PAMA) Group, di Pulau Maratua, Berau, Kaltim, pada 24-26 Juni 2025.
Ketiga jurnalis itu, yakni Ika Lelunu selaku Sekretaris PWI Kalteng, Heronika Rahan selaku Wakil Ketua Bidang Hukum PWI Kalteng, dan Efendy anggota PWI Kapuas.
Direktur PT PAMA, Abdul Nasir Maksum, dalam kegiatan diskusi dengan awak media dari seluruh Indonesia, menyebutkan, PAMA Group yang bergerak di berbagai bidang, bukanlah perusahaan yang hanya menjadi tempat bekerja bagi banyak orang, tetapi juga untuk banyak kepentingan lain.
“Ini kami buktikan dengan sangat peduli terhadap konservasi alam dan pelestarian lingkungan hidup. Salah satunya, yakni bekerjasama dengan BKSDA Kaltim melakukan konservasi dan pengembangbiakan Penyu Biru dan Penyu Sisik, di Pulau Sangalaki,” ungkap Abdul Nasir Maksum.
Menurutnya, apa yang PT PAMA lakukan, tidak hanya bermanfaat bagi daerah setempat, tetapi juga secara nasional bagi Indonesia secara umum.
Sementara itu, perwakilan dari PT TTA, Dept Head PT Suprabari Mapanindo Mineral (TTA Grup), Abdul Sukur, menyampaikan, selain berinvestasi di Kalteng, PT TTA dengan beberapa anak perusahaan juga peduli dengan masyarakat sekitar investasi maupun masyarakat Kalteng secara umum melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), di antaranya Mentari Bronang, yakni pemberdayaan masyarakat Adat Dayak Ngaju melalui Sistem Pertanian Terpadu demi ketahanan pangan dan lingkungan berkelanjutan melalui Koperasi Pengembangan Bisnis Taraku Mandiri, dengan 40 orang penerima manfaat.
Kemudian program Permata Bronang, yakni optimalisasi program air bersih melalui skema perlindungan mata air dan konservasi tanaman kehutanan berbasis Kelompok Tani di Sakakarangan, Desa Barunang, dengan 1.500 penerima manfaat.
“Selanjutnya, Barunang Barigas, yakni optimalisasi peran Rumah Sehat serta kolaborasi lintas stakeholder untuk mewujudkan Desa Barunang yang sehat dan bebas dari Balita Stunting, dengan 203 penerima manfaat,” imbuhnya.
Tidak itu saja, lanjut Abdul Sukur, banyak program lain yang dilakukan untuk membantu masyarakat dan pemerintah, seperti Rumah Pintar Konservasi Pararawen, Program Pupuk Kompos, Budidaya Madu Kalulut, normalisasi Bendungan Lama Bukit Susun dan sistem perpipaan di Desa Buhut Jaya, pembangunan Bendungan Sepan di Desa Buhut Jaya, dan lainnya.
Editor: Ika Lelunu