
Staf Ahli (Sahli) Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Yuas Elko.
PALANGKA RAYA, TOVMEDIA.CO.ID – Kalimantan Tengah (Kalteng) mencatatkan prestasi dengan menempati posisi keenam terendah inflasi secara nasional. Berdasarkan Indeks Harga Konsumen (IHK), inflasi di Kalteng pada tahun 2024 mencapai 2,96 persen.
Hal ini disampaikan oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Yuas Elko, usai mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi tahun 2025 secara virtual bersama Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia dari Ruang Rapat Bajakah, Lantai II, Kantor Gubernur Kalteng, Senin (13/01/2024).
“Capaian ini menunjukkan bahwa upaya pengendalian inflasi di Kalteng cukup efektif. Namun, kita tetap harus waspada terhadap potensi kenaikan harga di masa mendatang,” ungkap Yuas Elko.
Sementara itu, Plt Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Tomsi Tohir, memberikan apresiasi kepada seluruh jajaran daerah, khususnya Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID). Ia menyebutkan, hasil kerja keras sejak September 2022 membuahkan hasil positif. Inflasi Indonesia secara nasional tercatat terkendali pada angka 1,57 persen (year-on-year) untuk Desember 2024 terhadap Desember 2023.
“Ini adalah pencapaian terbaik sejak Indonesia merdeka,” tegas Tomsi Tohir.
Di sisi lain, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Pudji Ismartini, melaporkan tren harga komoditas utama hingga pertengahan Januari 2025.
Harga cabai merah, misalnya, naik 34,55 persen dibandingkan Desember 2024, namun masih dalam rentang Harga Acuan Penjualan (HAP). Sedangkan harga telur ayam ras dan minyak goreng sudah melampaui HAP dan Harga Eceran Tertinggi (HET), masing-masing meningkat 3,41 persen dan 0,85 persen dibanding Desember 2024.
Meski pencapaian inflasi rendah ini patut diapresiasi, pemerintah daerah diimbau untuk terus memantau dan mengendalikan potensi kenaikan harga bahan pokok agar kesejahteraan masyarakat tetap terjaga. (red)