
Prodi Agribisnis UPR bekerja sama dengan SDN 4 Palangka, Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, serta berbagai mitra lainnya, menggelar sosialisasi bertajuk “Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif yang Aman, Ramah, dan Menyenangkan bagi Semua Peserta Didik” pada Sabtu (2/8/2025). Foto Istimewa
PALANGKA RAYA, TOVMEDIA.CO.ID – Program Studi (Prodi) Agribisnis Universitas Palangka Raya (UPR), menunjukkan komitmennya dalam mendukung pendidikan inklusif melalui kolaborasi lintas sektor.
Bekerja sama dengan SDN 4 Palangka, Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, serta berbagai mitra lainnya, UPR menggelar sosialisasi bertajuk “Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif yang Aman, Ramah, dan Menyenangkan bagi Semua Peserta Didik” pada Sabtu (2/8/2025). Kegiatan yang dihadiri lebih dari 150 peserta ini merupakan bagian dari Program Pengabdian kepada Masyarakat.
Sekretaris Jurusan/Prodi Agribisnis UPR Betrixia Barbara menjelaskan, kolaborasi ini membuktikan bahwa sektor non-pendidikan, seperti agribisnis, bisa memberikan kontribusi nyata. Prodi Agribisnis UPR melihat potensi besar dunia pertanian dan kewirausahaan sebagai ruang belajar yang inklusif dan memberdayakan.
“Dengan memperluas ruang edukasi ke bidang pertanian, kita dapat menciptakan ekosistem pembelajaran yang adaptif, kontekstual, dan memberdayakan semua anak, termasuk anak berkebutuhan khusus (ABK),” ungkapnya.
Kepala SDN 4 Palangka Hartani mengungkapkan, saat ini sekolah tersebut memiliki 24 anak dengan kebutuhan khusus, yang belajar bersama 180 siswa lainnya. Pendidikan inklusif adalah komitmen jangka panjang yang membutuhkan dukungan banyak pihak.
“Kami membuka diri terhadap semua anak, tanpa kecuali. Namun, kami juga berharap adanya dukungan infrastruktur yang memadai seperti pagar pengaman, halaman edukatif, dan media belajar yang sesuai untuk anak-anak kami,” ujarnya.
Sosialisasi ini juga menghadirkan narasumber ahli seperti Kepala Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya Jayani, dan Utomo dari Universitas Lambung Mangkurat, yang membahas kebijakan dan praktik terbaik pendidikan inklusif.
Kegiatan ini didukung oleh berbagai pihak, termasuk Fakultas Dharma Acarya IAHN Palangka Raya, Fakultas Ilmu Sosial dan Keagamaan Kristen IAKN Palangka Raya, serta komunitas orang tua dan belajar dari beberapa sekolah.
Editor: Frans Dodie
Kegiatan ini sekiranya bisa dilaksanakan rutin sebagai pembelajaran serta menambah wawasan baik untuk guru guru, kedepannya mungkin perlu diadakan seminar bagaimana membangun kerjasama murid murid non ABK dalam menghadapai teman teman mereka yang ABK serta orangtua murid ABK dengan guru untuk perbaikan bersama
Setuju Bu