
rapat koordinasi penanganan karhutla yang digelar di Aula Peteng Karuhei I Kantor Wali Kota Palangka Raya, Selasa (22/7/2025),
PALANGKA RAYA, TOVMEDIA.CO.ID – Menghadapi ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang kian meningkat, Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya resmi menetapkan status siaga darurat. Langkah ini diambil untuk mengantisipasi dampak buruk kebakaran selama musim kemarau yang diperkirakan berlangsung hingga Agustus 2025.
Keputusan tersebut disampaikan usai rapat koordinasi penanganan karhutla yang digelar di Aula Peteng Karuhei I Kantor Wali Kota Palangka Raya, Selasa (22/7/2025), dan dipimpin oleh Plt Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Sekretariar Daerah Kota Palangka Raya, Gloriana B. Aden.
“Sebagian besar wilayah Palangka Raya terdiri dari lahan gambut yang sangat rentan terbakar saat musim kemarau. Oleh karena itu, status siaga darurat ini penting sebagai langkah antisipasi,” ujar Gloriana.
Ia menjelaskan bahwa berdasarkan informasi dari BMKG, Kota Palangka Raya telah memasuki awal musim kemarau, dengan puncaknya diperkirakan terjadi pada bulan Agustus. Kondisi ini meningkatkan potensi kebakaran yang dapat mengganggu kesehatan, aktivitas masyarakat, dan lingkungan.
Selain itu, Gloriana menyoroti praktik pembukaan lahan dengan cara membakar yang masih ditemukan di lapangan. Meski dianggap murah dan cepat oleh sebagian warga, metode tersebut sangat berisiko memicu kebakaran besar.
“Pembakaran yang tidak diawasi sering kali lepas kendali dan berujung bencana. Ini yang harus kita cegah bersama,” tegasnya.
Pemerintah Kota Palangka Raya sendiri telah memiliki landasan hukum untuk mendukung penanganan karhutla, di antaranya Perda Nomor 7 Tahun 2003 serta Perwali Nomor 18 Tahun 2007 yang mengatur tanggung jawab pemilik lahan terhadap bahaya kebakaran.
Dengan diberlakukannya status siaga darurat ini, Pemkot mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk aparat, instansi teknis, dan relawan, untuk bersinergi dalam pencegahan dan penanggulangan karhutla.
“Semoga melalui kesiapsiagaan bersama, kita dapat mencegah bencana kabut asap seperti tahun-tahun sebelumnya,” pungkas Gloriana.
Editor : Frans Dodie