
Pj Bupati Katingan, Saiful
KASONGAN, tovmedia – Penjabat (Pj) Bupati Katingan, Saiful berharap industri rotan di Kabupaten Katingan semakin meningkat seiring dengan regulasi yang mendukung investasi. Kehadiran investor yang menampung hasil perkebunan rotan masyarakat Katingan yang selama ini masih mati suri, patut disyukuri dan disambut baik.
“Kehadiran investor ini tentu akan mendukung pembangunan dan juga menambah kesejahteraan masyarakat,” ungkap Saiful saat meninjau kawasan industri rotan Katingan di Desa Hampangen, Jumat (7/6/2024).
Diketahui, kawasan industri rotan Hampangen yang dulunya digagas sejak zaman pemekaran Kabupaten Katingan, kini mati suri. Padahal, pemerintah daerah telah berinvestasi miliaran rupiah untuk menunjang operasional industri hasil ikutan hutan tersebut.
Menurut Saiful, salah satu produk unggulan di Kabupaten Katingan adalah rotan. Tanaman tersebut merupakan primadona masyarakat. Namun sangat disayangkan, kini banyak kebun rotan yang terbengkalai lantaran tidak ada investor yang menampung hasil perkebunan itu.
“Mudah-mudahan dengan dihidupkan kembali kawasan industri rotan di Hampangen ini akan membawa Katingan kembali ke masa kejayaan yang lalu,” tandasnya.
Ditambahkannya, Pemkab Katingan terus berupaya meningkatkan sumber daya manusia yang memiliki keterampilan dalam mengolah rotan. Di antaranya, melalui pendidikan formal SMK hingga nonformal dengan menyelenggarakan kursus-kursus.
“Dengan diolah menjadi barang jadi, maka rotan akan memiliki nilai tambah. Ini tentunya akan membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.
Di tempat yang sama, perwakilan PT Harmoni Usaha Indonesia, Lili, mengatakan bahwa dalam usaha ini pihaknya melibatkan masyarakat setempat mulai dari tempat penampungan rotan sampai dengan pengolahannya. Hingga kini, ada 40 orang warga setempat yang bekerja di tempat itu.
“Kami menargetkan 500 orang pekerja lokal terlatih dan bersertifikat yang akan bekerja di kawasan industri ini pada tahun 2025,” ujarnya.
Sekedar informasi, PT Harmoni Usaha Indonesia merupakan anak perusahaan yang berpusat di Cina. Pada awal Januari 2024 lalu, perusahaan ini telah beraudiensi dengan Pj Bupati Katingan sehubungan dengan rencana industri dan pengolahan kerajinan rotan untuk diekspor ke mancanegara.(jzk/red2)